Memperluas Kebermanfaatan, Dosen UTB Laksanakan Pelatihan Sarang Burung Walet untuk Masyarakat Lampung

blog-img 04 Februari 2025

Dosen Universitas Teknologi Bandung (UTB) melaksanakan program Pengabdian Masyarakat dengan tema "Peningkatan Kualitas Sarang Burung Walet: Pelatihan untuk Pelaku Usaha Rumahan" yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pelaku usaha dalam mengelola rumah walet secara optimal. Kegiatan ini dipimpin oleh Rahma Fauziyah, S.T., M.T. selaku ketua pengusul, dengan anggota tim yang terdiri dari Nino Setyo Utomo, S.T., M.T., Pipin Anggaliya, S.Kom., M.T., dan Mega Andriyanti Dinata, S.T., M.T. Pelatihan ini berlangsung pada 24 Januari 2025 di Desa Candimas, Kotabumi, Lampung Utara, yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil sarang burung walet.

Sarang burung walet merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki kontribusi besar dalam pasar global, dengan persentase produksi mencapai 80% dari total produksi dunia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, ekspor sarang burung walet Indonesia pada tahun 2022 mencapai angka 1,1 miliar USD, dengan tujuan utama ke Tiongkok, Hong Kong, dan Amerika Serikat. Harga jual sarang burung walet berkualitas tinggi di pasar internasional dapat mencapai Rp25 juta hingga Rp40 juta per kilogram, menjadikannya peluang bisnis yang menjanjikan, terutama bagi pelaku usaha rumahan.

Namun, meskipun memiliki potensi ekonomi yang besar, banyak pelaku usaha di sektor ini menghadapi berbagai kendala. Beberapa di antaranya adalah kurangnya pemahaman terhadap standar pengelolaan rumah walet, pengaturan lingkungan yang belum optimal, serta metode panen yang masih dilakukan secara tradisional dan kurang higienis. Berdasarkan survei Asosiasi Peternak Burung Walet Indonesia (APBWI) tahun 2023, ditemukan bahwa sekitar 65% pelaku usaha rumahan belum memahami pengelolaan rumah walet sesuai standar, sementara 58% mengalami penurunan kualitas produk akibat ketidaktepatan dalam pengaturan suhu dan kelembapan. Selain itu, hanya 30% pelaku usaha yang telah menerapkan metode panen modern.

Melihat permasalahan tersebut, tim Dosen UTB hadir untuk memberikan solusi berupa pelatihan dan pendampingan teknis yang komprehensif bagi para pelaku usaha rumahan. Program ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan teknis tentang pengelolaan rumah walet, mengenalkan praktik panen yang higienis, serta memberikan wawasan mengenai strategi pemasaran agar para pelaku usaha dapat menjangkau pasar lokal maupun ekspor. Diharapkan, melalui pelatihan ini, minimal 80% peserta dapat menerapkan teknik pengelolaan yang lebih baik dalam waktu tiga bulan, sehingga kualitas sarang burung walet meningkat dan memenuhi standar ekspor. Dengan peningkatan kualitas ini, nilai jual produk pun diharapkan dapat naik hingga 25-30%, yang pada akhirnya membuka peluang yang lebih luas bagi pelaku usaha rumahan dalam menghadapi persaingan global.

Selain memberikan manfaat bagi pelaku usaha, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi akademisi untuk berkontribusi langsung dalam pengabdian kepada masyarakat. Para dosen yang terlibat dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang usaha sarang burung walet, serta menjalin kemitraan dengan pemerintah dan para pelaku usaha untuk mengembangkan sektor ini secara berkelanjutan. Dengan adanya program ini, diharapkan terjadi peningkatan kualitas sarang burung walet yang dihasilkan oleh pelaku usaha rumahan melalui penerapan metode pengelolaan dan panen yang lebih baik. Selain itu, pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaturan lingkungan rumah walet, seperti ventilasi, suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara yang optimal, juga akan membantu meningkatkan produktivitas.

Sebagai hasil dari kegiatan ini, diharapkan pula tersedianya panduan teknis yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan usaha sarang burung walet secara berkelanjutan. Peningkatan kualitas produk ini tidak hanya berdampak pada meningkatnya pendapatan para pelaku usaha, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun internasional. Dengan demikian, usaha sarang burung walet dapat menjadi salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.