Pemberdayaan Sampah dengan Metode Green Business untuk Warga Perumahan PPI Kabupaten Bandung Barat Oleh Dosen Universitas Teknologi Bandung

blog-img 07 Oktober 2024

Dosen Universitas Teknologi Bandung (UTB) kembali menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan lingkungan melalui program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dosen Pemula (PMP). Program ini diketuai oleh Ai Nurhayati, S.Si., M.T., dengan anggota tim Saepudin, S.T., M.Kom., dan Dipl. Ing. Ahmad Rivai, DEA. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah timbunan sampah organik di sekitar lingkungan mitra yang menyebabkan bau tidak sedap dan mengganggu warga sekitar, khususnya di wilayah Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Sampah organik yang menumpuk menjadi permasalahan utama, dan salah satu solusi efektif yang ditawarkan adalah program budidaya maggot. Maggot berperan sebagai agen pengurai sampah organik tercepat dan memiliki manfaat lain sebagai pakan ikan lele. Penggunaan maggot diyakini mampu mempercepat pembusukan sampah organik menjadi pupuk yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Program pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan green business, yaitu cara memberdayakan sampah organik menjadi pupuk menggunakan teknologi komposter loseda. Pupuk yang dihasilkan nantinya akan dijadikan sebagai penyubur tanaman. Tahapan berikutnya dari pelatihan ini adalah memperkenalkan konsep business plan kepada warga, mulai dari cara menyusun business plan untuk pemberdayaan tanaman, hingga memperkenalkan manajemen bisnis dan akuntansi biaya untuk menghitung keuntungan dan kerugian usaha.

Pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini melibatkan beberapa kegiatan utama, seperti sosialisasi kepada mitra terkait pemberdayaan sampah, pelatihan cara membuat komposter loseda, budidaya maggot, pembuatan pupuk organik, hingga cara menyusun dan mengelola usaha berbasis tanaman seperti tanaman herbal, pohon buah, tanaman hias, dan bunga. Selain itu, program ini juga mengajarkan teknik manajemen usaha kecil serta analisis dan pengendalian biaya.

Pengabdian masyarakat ini memiliki beberapa tahapan, termasuk sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi. Teknologi yang diperkenalkan meliputi pembuatan komposter, teknik pemilahan sampah organik, praktek budidaya maggot, hingga pembuatan pupuk dan business plan usaha tanaman. Program ini diharapkan tidak hanya dapat mengelola sampah secara efektif, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi warga dengan cara mengubah sampah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk pertanian dan perkebunan.

Program ini juga berhubungan dengan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan. Dengan metode green business ini, warga tidak hanya akan belajar mengelola sampah secara mandiri tetapi juga mendapatkan pendampingan dalam membangun bisnis dari hasil pengelolaan sampah tersebut. Kegiatan ini akan berlanjut dengan pemasaran komposter, hasil panen maggot untuk pakan lele, serta hasil pupuk dan tanaman yang dihasilkan dari program ini.